Banyak yang bingung tentang pengertian prosedur
kerja k3 dengan istilah lainnya yang bisa dibilang mirip seperti tata kerja
atau pun system.
Berikut ini Anda akan secara jelas diterangkan tentang
pengertian prosedur kerja yang di kutib dari wikipedia dan menurut saya sangat
berguna bagi Anda.
Tata kerja
Tata kerja merupakan cara pekerjaan dengan benar dan berhasil guna atau bias mencapai tingkat efisien yang maksimal.
Tata kerja merupakan cara pekerjaan dengan benar dan berhasil guna atau bias mencapai tingkat efisien yang maksimal.
Prosedur
Prosedur merupakan tahapan dalam tata kerja yang harus dilalui suatu pekerjaan baik mengenai dari mana asalnya dan mau menuju mana, kapan pekerjaan tersebut harus diselesaikan maupun alat apa yang harus digunakan agar pekerjaan tersebut dapat diselesaikan.
Prosedur merupakan tahapan dalam tata kerja yang harus dilalui suatu pekerjaan baik mengenai dari mana asalnya dan mau menuju mana, kapan pekerjaan tersebut harus diselesaikan maupun alat apa yang harus digunakan agar pekerjaan tersebut dapat diselesaikan.
Sistem
Sistem merupakan susunan antara tata kerja dengan prosedur yang menjadi satu sehingga membentuk suatu pola tertentu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
Sistem merupakan susunan antara tata kerja dengan prosedur yang menjadi satu sehingga membentuk suatu pola tertentu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
Di setiap perusahaan mereka menyebutnya
bermacam-macam. Ada yang bilang SOP atau Standard Operating Procedure, SWI atau
Standard Working Instruction PI atau project instruct dan masih banyak lagi.
Kita tidak perlu dibuat bingung dengan maksud dari pengertian ini. Ini semua
tujuannya sama dan hanya kebijakan dari perusahaan itu saja yang membedakannya.
Pengertian Prosedur Kerja K3
Seperti halnya pengertian prosedur kerja k3
yang di bahas di atas, di sini saya coba mendefinisikan tentang prosedur kerja
K3 yang merupakan cara untuk melakukan pekerjaan mulai awal hingga akhir yang
didahului dengan penilaian resiko terhadap pekerjaan tersbut yang mencakup
keselamatan dan kesehatan terhadap karyawan.
Kita pernah melihat suatu pekerjaan itu diselesaikan
tetapi kecelakaan masih juga terjadi. Setelah di investigasi ternyata pekerja
tersebut telah mengikuti prosedur kerja yang diberikan oleh perusahaan. Setelah
ditemukan akar permasalahannya, ternyata prosedur kerja yang disosialisasikan
tidak mempertimbangkan segi keselamatannya sehingga kecelakaan pun terjadi.
Disinilah pentingnya pembuatan prosedur kerja K3 yang
didasari oleh penilaian resiko baik itu resiko cidera, sakit akibat kerja,
kerusakan peralatan dan lingkungan.
Pengertian
menurut para ahli
* Menurut blum (1981) ditentukan
oleh empat faktor yakni :
1. Lingkungan, berupa lingkungan fisik (alami, buatan) kimia (organik / anorganik, logam berat, debu), biologik (virus, bakteri, microorganisme) dan sosial budaya (ekonomi, pendidikan,pekerjaan).
2. Perilaku yang meliputi sikap, kebiasaan, tingkah laku.
3. 3. pelayanan kesehatan: promotif, perawatan, pengobatan, pencegahan kecacatan, rehabilitasi, dan
4. 4. genetik, yang merupakan faktor bawaan setiap manusia.
* Menurut Suma’mur (1976) Kesehatan kerja merupakan spesialisasi ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja/ masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun sosial dengan usaha preventif atau kuratif terhadap penyakit/ gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit umum,konsep kesehatan kerja dewasa ini semakin banyak berubah, bukan sekedar “kesehatan pada sektor industri” saja melainkan juga mengarah kepada upaya kesehatan untuk semua orang dalam melakukan pekerjaannya (total health of all at work).
* Menurut Sumakmur (1988) kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan, agar pekerja/masyarakat pekerja beserta memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, atau mental, maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit penyakit/gangguan –gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum.
1. Lingkungan, berupa lingkungan fisik (alami, buatan) kimia (organik / anorganik, logam berat, debu), biologik (virus, bakteri, microorganisme) dan sosial budaya (ekonomi, pendidikan,pekerjaan).
2. Perilaku yang meliputi sikap, kebiasaan, tingkah laku.
3. 3. pelayanan kesehatan: promotif, perawatan, pengobatan, pencegahan kecacatan, rehabilitasi, dan
4. 4. genetik, yang merupakan faktor bawaan setiap manusia.
* Menurut Suma’mur (1976) Kesehatan kerja merupakan spesialisasi ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja/ masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun sosial dengan usaha preventif atau kuratif terhadap penyakit/ gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit umum,konsep kesehatan kerja dewasa ini semakin banyak berubah, bukan sekedar “kesehatan pada sektor industri” saja melainkan juga mengarah kepada upaya kesehatan untuk semua orang dalam melakukan pekerjaannya (total health of all at work).
* Menurut Sumakmur (1988) kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan, agar pekerja/masyarakat pekerja beserta memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, atau mental, maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit penyakit/gangguan –gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum.
Pengertian SOP
Standar Operasional
Prosedur (SOP)
|
Standar Operasional Prosedur (SOP)
adalah dokumen yang berkaitan dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja
yang paling efektif dari para pekerja dengan biaya yang serendah-rendahnya. SOP
biasanya terdiri dari manfaat, kapan dibuat atau direvisi, metode penulisan
prosedur, serta dilengkapi oleh bagan flowchart di bagian akhir (Laksmi,
2008:52).
Setiap perusahaan bagaimanapun bentuk dan apapun jenisnya, membutuhkan sebuah panduan untuk menjalankan tugas dan fungsi setiap elemen atau unit perusahaan. Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah sistem yang disusun untuk memudahkan, merapihkan dan menertibkan pekerjaan. Sistem ini berisi urutan proses melakukan pekerjaan dari awal sampai akhir.
Berikut beberapa pengertian SOP dari beberapa sumber buku:
Setiap perusahaan bagaimanapun bentuk dan apapun jenisnya, membutuhkan sebuah panduan untuk menjalankan tugas dan fungsi setiap elemen atau unit perusahaan. Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah sistem yang disusun untuk memudahkan, merapihkan dan menertibkan pekerjaan. Sistem ini berisi urutan proses melakukan pekerjaan dari awal sampai akhir.
Berikut beberapa pengertian SOP dari beberapa sumber buku:
- Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan panduan yang digunakan untuk memastikan kegiatan operasional organisasi atau perusahaan berjalan dengan lancar (Sailendra, 2015:11).
- Menurut Moekijat (2008), Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah urutan langkah-langkah (atau pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan), di mana pekerjaan tersebut dilakukan, berhubungan dengan apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana melakukannya, di mana melakukannya, dan siapa yang melakukannya.
- Menurut Tjipto Atmoko (2011), Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan suatu pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai denga fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif dan prosedural sesuai tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.
- SOP atau standar operasional prosedur adalah dokumen yang berisi serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan administrasi perkantoran yang berisi cara melakukan pekerjaan, waktu pelaksanaan, tempat penyelenggaraan dan aktor yang berperan dalam kegiatan (Insani, 2010:1).
Tujuan dan Fungsi SOP
Tujuan pembuatan SOP adalah untuk
menjelaskan perincian atau standar yang tetap mengenai aktivitas pekerjaan yang
berulang-ulang yang diselenggarakan dalam suatu organisasi. SOP yang baik
adalah SOP yang mampu menjadikan arus kerja yang lebih baik, menjadi panduan
untuk karyawan baru, penghematan biaya, memudahkan pengawasan, serta
mengakibatkan koordinasi yang baik antara bagian-bagian yang berlainan dalam
perusahaan.
Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah sebagai berikut (Indah Puji, 2014:30):
Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah sebagai berikut (Indah Puji, 2014:30):
1.
Untuk menjaga konsistensi tingkat
penampilan kinerja atau kondisi tertentu dan kemana petugas dan lingkungan
dalam melaksanakan sesuatu tugas atau pekerjaan tertentu.
2.
Sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan
tertentu bagi sesama pekerja, dan supervisor.
3.
Untuk menghindari kegagalan atau
kesalahan (dengan demikian menghindari dan mengurangi konflik), keraguan,
duplikasi serta pemborosan dalam proses pelaksanaan kegiatan.
4.
Merupakan parameter untuk menilai mutu
pelayanan.
5.
Untuk lebih menjamin penggunaan tenaga
dan sumber daya secara efisien dan efektif.
6.
Untuk menjelaskan alur tugas, wewenang
dan tanggung jawab dari petugas yang terkait.
7.
Sebagai dokumen yang akan menjelaskan
dan menilai pelaksanaan proses kerja bila terjadi suatu kesalahan atau dugaan
mal praktek dan kesalahan administratif lainnya, sehingga sifatnya melindungi
rumah sakit dan petugas.
8.
Sebagai dokumen yang digunakan untuk
pelatihan.
9.
Sebagai dokumen sejarah bila telah di
buat revisi SOP yang baru.
Sedangkan fungsi SOP adalah sebagai
berikut (Indah Puji, 2014:35):
1.
Memperlancar tugas petugas/pegawai atau
tim/unit kerja.
2.
Sebagai dasar hukum bila terjadi
penyimpangan.
3.
Mengetahui dengan jelas
hambatan-hambatannya dan mudah dilacak.
4.
Mengarahkan petugas/pegawai untuk
sama-sama disiplin dalam bekerja.
5.
Sebagai pedoman dalam melaksanakan
pekerjaan rutin.
Manfaat SOP
SOP atau yang sering disebut sebagai
prosedur tetap (protap) adalah penetapan tertulis mengenai apa yang harus
dilakukan, kapan, dimana dan oleh siapa dan dibuat untuk menghindari terjadinya
variasi dalam proses pelaksanaan kegiatan oleh pegawai yang akan mengganggu
kinerja organisasi (instansi pemerintah) secara keseluruhan. SOP memiliki
manfaat bagi organisasi antara lain (Permenpan No.PER/21/M-PAN/11/2008):
1.
Sebagai standarisasi cara yang dilakukan
pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan khusus, mengurangi kesalahan dan
kelalaian.
2.
SOP membantu staf menjadi lebih mandiri
dan tidak tergantung pada intervensi manajemen, sehingga akan mengurangi
keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan proses sehari-hari.
3.
Meningkatkan akuntabilitas dengan
mendokumentasikan tanggung jawab khusus dalam melaksanakan tugas.
4.
Menciptakan ukuran standar kinerja yang
akan memberikan pegawai. cara konkret untuk memperbaiki kinerja serta membantu
mengevaluasi usaha yang telah dilakukan.
5.
Menciptakan bahan-bahan training yang
dapat membantu pegawai baru untuk cepat melakukan tugasnya.
6.
Menunjukkan kinerja bahwa organisasi
efisien dan dikelola dengan baik.
7.
Menyediakan pedoman bagi setiap pegawai
di unit pelayanan dalam melaksanakan pemberian pelayanan sehari-hari.
8.
Menghindari tumpang tindih pelaksanaan
tugas pemberian pelayanan.
9.
Membantu penelusuran terhadap
kesalahan-kesalahan prosedural dalam memberikan pelayanan. Menjamin proses
pelayanan tetap berjalan dalam berbagai situasi.
Prinsip-prinsip SOP
Dalam PERMENPAN PER/21/M-PAN/11/2008 disebutkan
bahwa penyusunan SOP harus memenuhi prinsip-prinsip antara lain: kemudahan dan
kejelasan, efisiensi dan efektivitas, keselarasan, keterukuran, dimanis,
berorientasi pada pengguna, kepatuhan hukum, dan kepastian hukum.
1.
Konsisten.
SOP harus dilaksanakan secara konsisten dari waktu ke waktu, oleh siapapun, dan
dalam kondisi apapun oleh seluruh jajaran organisasi pemerintahan.
2.
Komitmen.
SOP harus dilaksanakan dengan komitmen penuh dari seluruh jajaran organisasi,
dari level yang paling rendah dan tertinggi.
3.
Perbaikan berkelanjutan.
Pelaksanaan SOP harus terbuka terhadap penyempurnaan-penyempurnaan untuk
memperoleh prosedur yang benar-benar efisien dan efektif.
4.
Mengikat.
SOP harus mengikat pelaksana dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur
standar yang telah ditetapkan.
5.
Seluruh unsur memiliki peran penting.
Seluruh pegawai peran-peran tertentu dalam setiap prosedur yang distandarkan.
Jika pegawai tertentu tidak melaksanakan perannya dengan baik, maka akan
mengganggu keseluruhan proses, yang akhirnya juga berdampak pada proses
penyelenggaraan pemerintahan.
6.
Terdokumentasi dengan baik.
Seluruh prosedur yang telah distandarkan harus didokumentasikan dengan baik,
sehingga dapat selalu dijadikan referensi bagi setiap mereka yang memerlukan.
Memahami (Kembali) Arti Simbol dalam Flow Chart
Menunjukkan awal atau akhir dari aliran proses. Biasanya, diberi kata-kata ‘Start’, ‘End’, ‘Mulai’, atau ‘Selesai’.
Untuk menunjukkan sebuah proses atau operasi digunakan persegi panjang. Teks dalam simbol proses ini harus menggunakan kata kerja seperti ‘mengambil data’, ‘memeriksa isian formulir’, atau yang lainnya dalam deskripsi yang singkat dan jelas.
Data dapat menjadi input suatu proses atau merupakan outputnya. Dalam flow chart data dimodelkan dengan simbol jajaran genjang atau juga sering disebut bentuk input-output, I/O.
Decison digunakan untuk melambangkan pengambilan keputusan bagaimana alur dalam flow chart berjalan selanjutnya berdasarkan kriteria atau pertanyaan tertentu. Decision dilambangkan dengan bentuk belah ketupat dan teks dalam simbol ini biasa menggunakan bentuk pertanyaan.
Ini menggambarkan informasi yang disimpan dalam media penyimpanan data secara umum, seperti : hard drive, memory card, flash disk, atau media lain. Digunakan simbol segi empat dengan sisi tegaknya melengkung ke kiri.
Silinder merupakan simbol yang digunakan untuk basis data. Sebenarnya juga digunakan untuk melambangkan data yang disimpan dalam hard drive. Namun, kadang perlu membedakan data-data yang diakses dari database secara online dalam jaringan atau hanya dari komputer. Jadi, Anda dapat menggunakan simbol silinder untuk data di database dan untuk data dalam komputer dapat menggunakan stored data.
Predefined process yaitu proses yang telah kita jelaskan lebih rinci dalam flow chart tersendiri. Ini memungkinkan kita untuk menampilkan flow chart sesuai dengan tingkat detail yang kita inginkan. Misalkan, untuk tingkat manajer pada organisasi kadang hanya perlu gambaran prosedur secara umum, tidak dalam detail teknis. Ini dilambangkan dengan segi empat dengan garis ganda pada sisi tegaknya.
Connector dilambangkan dengan lingkaran kecil. Digunakan menghubungkan elemen dalam flow chart sebagai pengganti garis untuk menyederhanakan bentuk saat elemen yang akan dihubungkan jaraknya berjauhan dan ruwet jika dihubungkan dengan garis.
Digunakan saat kita ingin menunjukkan keterangan seperti dimana proses dilakukan atau siapa yang melakukannya. Ini cocok digunakan untuk prosedur yang melibatkan banyak pihak, lintas organisasi, atau lintas departemen dan penting untuk menunjukkan dimana proses dilakukan. Berikut adalah contoh flow chart pendaftaran anggota perpustakaan dengan swimlane.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar